Aku terkulai dalam rangkulan sisi kamar ini
Pikiranku terus mengelana hingga tiba di gantungan bajuku
Aku tak mampu menduga-duga pikiran ini
Berkecamuk dan meraba kepedihan hati
Dari sela gorden kusam yang menjuntai di atas kusen pintu
Aku rebah di atas dipan dengan lengan kanan menggeletak di kening
Sementara lengan kiriku menindih bungkusan berisi baju
Dan surat darimu di atas perutku
Aku kesakitan, bagai patung, tak mampu berdiri
Aku benar-benar tak tidur, terasa perih
Cahaya matahari fajar sudah merayap pelan menghampiriku
Ditemani bias sinar rembulan yang mulai tertutup perbukitan
Aku menghapus mata ini dengan pungung tanganku
Mencoba tidur untuk menghapus
Dari setiap bayang-bayang