Bila terkenang olehku
Waktu kita bersama, merajut kasih, menjalin jala cinta
Cinta yang akan kita tebar
Di ladang asmara yang luas
Hamparan kata indah
Menghiasi perjalanan kala itu
Sejuta rintangan menghalau arah
Tapi kamu tetap teguh bersamaku
Pernah aku memintamu
Meninggalkanku, meninggalkan rajutan itu, kikis kenangan kita
kamu malah benamkan wajahmu di dadaku
Dan bisikkan kata indah tepat di tengah telingaku
"Aku tak mampu sayang, tidak akan"
Seiring bisikanmu, kujalani hidup demi kerelaanmu
Mencoba menjadi nakhoda terbaik dalam ganasnya badai
Tapi kamu malah sirna, sirna menjadi bayang-bayang
Meninggalkan aku pada badai dan gelombang
Aku tahu kamu lelah
Aku tahu perjalanan ini tak seindah impianmu
Kamu sudah tahu itu
Jauh sebelum kamu mengenal aku
Aku terombang-ambing kini
Mencoba mencari arah
Menjadi nakhoda tanpa kapal
Dengan luka dan kenangan
ah cinta memang seperti itu adanya
ReplyDeletejangan kau sesali kawan
biarkan saja
dan tanggalkan sejenak kepedihanmu itu
lewat kata-katamu yang begitu menyentuh hatiku
maka teruslah tersenyum yang terindah
nanti pun kau kan tahu bagaimananya rasanya bahagia tanpa adanya si dia!!!
salam kenal,
mena
i hope so... mena. thanks
ReplyDeleteakan ada kapal lain yg akan segera bersandar di dermaga..
ReplyDeleteduniafien : saya harap juga demikian....jangan hanya bersandar tapi sanggup mengarungi badai dengan nakhodanya....hehehe
ReplyDeletehaiyyah... mas-e ini jan puitis sekali... nggak komentar ah...
ReplyDeletehhhh... thats life..butuh keberanian kuat saat kita mulai mencintai seseorang. perkataan, komitmen...waktu terkadang membawanya menjadi dusta.
ReplyDeletemembaca tulisanmu, seperti mengenalmu... senang sekali, teman..
ya memang begitu adanya....mengenal bukan berarti bersua..iya kan mbak....thanks
ReplyDelete