Custom Search
SAYA BERHENTI BERJALAN SEJENAK DI BERANDA RUMAH IBU

28 August, 2008

"Nakhoda" Dan Luka


Bila terkenang olehku
Waktu kita bersama, merajut kasih, menjalin jala cinta
Cinta yang akan kita tebar
Di ladang asmara yang luas

Hamparan kata indah
Menghiasi perjalanan kala itu
Sejuta rintangan menghalau arah
Tapi kamu tetap teguh bersamaku

Pernah aku memintamu
Meninggalkanku, meninggalkan rajutan itu, kikis kenangan kita
kamu malah benamkan wajahmu di dadaku
Dan bisikkan kata indah tepat di tengah telingaku
"Aku tak mampu sayang, tidak akan"

Seiring bisikanmu, kujalani hidup demi kerelaanmu
Mencoba menjadi nakhoda terbaik dalam ganasnya badai
Tapi kamu malah sirna, sirna menjadi bayang-bayang
Meninggalkan aku pada badai dan gelombang

Aku tahu kamu lelah
Aku tahu perjalanan ini tak seindah impianmu
Kamu sudah tahu itu
Jauh sebelum kamu mengenal aku

Aku terombang-ambing kini
Mencoba mencari arah
Menjadi nakhoda tanpa kapal
Dengan luka dan kenangan


7 comments:

  1. ah cinta memang seperti itu adanya
    jangan kau sesali kawan
    biarkan saja
    dan tanggalkan sejenak kepedihanmu itu
    lewat kata-katamu yang begitu menyentuh hatiku
    maka teruslah tersenyum yang terindah
    nanti pun kau kan tahu bagaimananya rasanya bahagia tanpa adanya si dia!!!

    salam kenal,
    mena

    ReplyDelete
  2. akan ada kapal lain yg akan segera bersandar di dermaga..

    ReplyDelete
  3. duniafien : saya harap juga demikian....jangan hanya bersandar tapi sanggup mengarungi badai dengan nakhodanya....hehehe

    ReplyDelete
  4. haiyyah... mas-e ini jan puitis sekali... nggak komentar ah...

    ReplyDelete
  5. hhhh... thats life..butuh keberanian kuat saat kita mulai mencintai seseorang. perkataan, komitmen...waktu terkadang membawanya menjadi dusta.
    membaca tulisanmu, seperti mengenalmu... senang sekali, teman..

    ReplyDelete
  6. ya memang begitu adanya....mengenal bukan berarti bersua..iya kan mbak....thanks

    ReplyDelete

SARAN DAN KRITIK