Custom Search
SAYA BERHENTI BERJALAN SEJENAK DI BERANDA RUMAH IBU

12 August, 2008

BAJU UNTUK KORUPTOR

Saya terkejut melihat berita pagi ini. Banyak pendapat tentang baju koruptor yang akan diterapkan KPK. Baju yang diharapkan nantinya bisa membuat efek jera. Hal ini disebabkan karena banyaknya para koruptor di Indonesia hanya jera lombok doang.

Banyak berpendapat itu belum cukup. Harus diberitakan di seluruh media, di hukum mati, borgol tangan dan kakinya dan banyak lagi pendapat lain.

Saya juga sepakat dengan hal ini. Tapi kapasitas saya untuk itu masih terbatas. Tapi satu hal yang cukup penting menurut saya, bahwa undang-udang dan aplikasinya di setiap departemen yang berkompeten untuk ini harus memang betul-betul menutup celah untuk dan atau sesudah melakukan korupsi.

Ada UU No 20 Tahun 2001 pasal 2 tentang korupsi dan ini bisa memungkinkan untuk hukuman mati. Saya pikir Korupsi dan Bandar Narkoba sama saja. Hanya beda profesional kerjanya saja. Kedua-duanya sama-sama merusak masa depan bangsa dan manusia yang ada di dalamnya. Jangan hanya narkoba saja atau pembunuhan berantai yang di hukum mati. Korupsi itu juga pembunuhan berantai bahkan pembunuhan karakter massal. Korupsi membunuh setiap sisi kehidupan manusia itu sendiri, bukan hanya nyawa. Menyiksa dan mengakibatkan penderitaan berkepanjangan dan hal ini lebih kejam.

Ironisnya, banyak koruptor di Indonesia bak seperti artis hollywood. Dikawal dan masih seperti selebriti yang menebar senyum kepada infotainment. "Tidak punya rasa malu dan hati nurani". Hal ini saya pikir karena menurut koruptornya sendiri masih ada celah untuk lolos. Dan bilapun akan terjerat hukum, paling-palin hukumannya 5-15 tahun. Itu hal yang sangat mudah dilalui dibandingkan merasakan penderitaan rakyat miskin yang seumur hidupnya menderita, bahkan dari rahim sampai mati.

Saya harap bukan hanya sekedar seragam koruptor yang perlu kita benahi. Hukum harus diperjelas dan aplikasinya harus memang diterapkan. Baju itu hanya salah satu simbol tapi harus lebih dari sekedar baju seragam "corrupt uniform".

Tapi saya tidak sependapat bila anak istrinya harus memakai seragam itu. Karena saya tidak memgakui "dosa turunan" di dunia ini. Cukuplah hukum sosial untuk mereka. Tuhan sendiripun tidak pernah menerapkan "dosa turunan" kepada ummatnya.

Harapan saya semoga ada inovasi-inovasi baru untuk mengatasi korupsi di Tanah Air tercinta ini.


1 comment:

  1. Kayaknya lebih praktis kalau mereka ditelanjangi saja sekalian, karena mereka itu 'sudah tidak punya malu'. Dana untuk bikin baju seragam koruptor, kita pakai untuk yang lainnya saja....ha..ha..ha

    ReplyDelete

SARAN DAN KRITIK