Custom Search
SAYA BERHENTI BERJALAN SEJENAK DI BERANDA RUMAH IBU

18 December, 2008

Kamu Lenyap Di Bait Ebiet

Aku tertekun di depan cafucinoku
Memainkan ruas jemariku bersamanya
Membagi rasa ini dengannya

Aku mencoba lari
Sejauh anganku mengharapmu
Angan yang hanya harap
Mimpipun tidak

Dari dekat
Terdengar jelas seorang pengamen
Melantunkan "titip rindu buat ayah"
Karya Ebiet yang menyayatku

Seketika kamu pudar bersamanya
Ada hal yang penting tuk kukenang
Lebih penting dari dirimu
Yang hampir tak berharga

Aku baru sadar
Kamu tak sehebat itu tuk kurisaukan
Hanya sepenggal bait Ebiet
Yang kubutuhkan tuk melupakanmu


14 comments:

  1. Kenapa Mul, sekarang ingin melupakannya?

    ReplyDelete
  2. Titip rindu buat ayah? Sampai sekarang aku masih penasaran kenapa Ebiet bilang "Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini" ya? Kenapa bukan hitam dan putih?

    ReplyDelete
  3. bagaimanapunjuga, bapakku pahlawanku
    dialah yang bikin aku hidup,
    tentunya sama ibu loh

    ReplyDelete
  4. rindu pada ayah?

    ReplyDelete
  5. ...bener mul...setelah jadi ayah, aku baru bisa mengerti bahwa ayahku adalah sosok idola bagi kami (aku dan adik-adikku)...

    ReplyDelete
  6. erik : bukan mas..hanya menunjukkan aku kuat saja..heheh
    bewe : bukan jalan yang nyata kali mas...tapi kehidupan ini kali...
    mas djoko : iya kali mas...harus diposisi itu baru kita bisa mengambil maknanya...

    ReplyDelete
  7. Memang jadi ayah penuh perjuangan yang pertama menaklukan si Jantung hati untuk diajak nikah, proses "kontruksi" dan nunggu keberhasilan proses dan perjuangan perjuangan yang lainnya, salam

    ReplyDelete
  8. jangan sedih omm..terus semangat dongg

    ReplyDelete
  9. yang pertama setelah membaca tulisan mu, aku mau tanya; hm...kata "tertekun" itu apakah benar? atau maksudnya ialah "tertegun"??

    yang kedua... saya senang dengan kalimat ini:
    Aku mencoba lari
    Sejauh anganku mengharapmu
    Angan yang hanya harap
    Mimpipun tidak

    saya jadi teringat gojekan dengan teman2 dulu.. kalau menyukai seseorang, maka khayalan lebih banyak berperan..karena khayalan itu 100% di kontrol pikiran kita, berbeda dengan mimpi..kalo' mimpi, itu bonusnya...hehe...

    match gak yah koment nya dengan puisi mul?
    ga tau deh...

    ReplyDelete
  10. selamat abanganda
    lama kita mengeja kata menggumam segala kerinduan tentang ayah yang telah tiada,,
    hari ini ayah sudah ada kembali dalam wujudmu..
    kau adalah ayah yang mulai di eja rindu..
    salam....
    pernah kita
    sama-sama rasakan
    panasnya mentari

    ReplyDelete
  11. ayah, pembangun kehormatan keluarga
    ibu, pembenteng kehormatan itu

    dibangun-dibentengi-dibangun-dibentengi, terus begitu. bertahab-bertingkat.

    dibentengi=dijaga, jadi klo mau cari "calon ibu bagi anak-anak" pilih yang paling kuat "pertahan (benteng)nya".

    ReplyDelete
  12. nggak ngomentari puisinya...
    ehem... foto barunya keren bangets
    maaf, lama nggak berkunjung ke sini

    ReplyDelete
  13. jadi inget lagu kang Ebiet...

    ReplyDelete

SARAN DAN KRITIK