Aku tertekun di depan cafucinoku
Memainkan ruas jemariku bersamanya
Membagi rasa ini dengannya
Aku mencoba lari
Sejauh anganku mengharapmu
Angan yang hanya harap
Mimpipun tidak
Dari dekat
Terdengar jelas seorang pengamen
Melantunkan "titip rindu buat ayah"
Karya Ebiet yang menyayatku
Seketika kamu pudar bersamanya
Ada hal yang penting tuk kukenang
Lebih penting dari dirimu
Yang hampir tak berharga
Aku baru sadar
Kamu tak sehebat itu tuk kurisaukan
Hanya sepenggal bait Ebiet
Yang kubutuhkan tuk melupakanmu
18 December, 2008
05 December, 2008
SATU RUANG
Jangan bertanya tentang cintaku
Jangan bertanya dimana kamu di hatiku
Jangan meraba-raba dalam hatiku
Jangan mendukuni seolah kamu tahu
Yakinlah....
Kamu ada disana
Dalam satu ruang di hatiku
Ruang terindah
Ruangan VIP
Jangan bertanya dimana kamu di hatiku
Jangan meraba-raba dalam hatiku
Jangan mendukuni seolah kamu tahu
Yakinlah....
Kamu ada disana
Dalam satu ruang di hatiku
Ruang terindah
Ruangan VIP
02 December, 2008
EMOSI HATI
Jangan jadikan aku karang
Selalu terkikis sang ombak
Penuh dendam tanpa henti
Lebih baik aku menjadi setitik salju
Walau kan sirna sekejap tapi indah dan bening
Menjadi sebutir pasir terlantar dari hamparan
Terpaut pada kaktus yang kesepian
Selalu terkikis sang ombak
Penuh dendam tanpa henti
Lebih baik aku menjadi setitik salju
Walau kan sirna sekejap tapi indah dan bening
Menjadi sebutir pasir terlantar dari hamparan
Terpaut pada kaktus yang kesepian
Subscribe to:
Posts (Atom)